Wednesday, November 5, 2008

Adakah ada yang Akan Mendoakan Kita?




Seorang pengarah yang berjaya jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke.

Sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU. Di saat orang-orang terlelap

dalam mimpi malam, dalam dunia roh seorang malaikat menghampiri si

pengarah yang terbaring tak berdaya.


Malaikat memulakan pembicaraan, Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang

berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup. Dan sebaliknya jika dalam

24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu berertinya kau akan

meninggal dunia!


Kalau hanya mencari 50 orang, itu sangat mudah.'kata si pengarah ini

dengan yakinnya.


Setelah itu Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum

batas waktu yang sudah disepakati.


Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjunginya; dengan bangganya si

pengarah bertanya, Apakah esok pagi aku sudah pulih? Pastilah banyak yang

berdoa buat aku, jumlah pekerja aku punya lebih dari 1000 orang, jadi

kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan perkara susah.


Dengan lembut si Malaikat berkata, Anakku, aku sudah berkeliling mencari

suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang

berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60 minit lagi. Rasanya mustahil

kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu.


Tanpa menunggu reaksi dari si pengarah, si malaikat menunjukkan layar

besar berupa TV siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhannya. Di layar itu

terlihat wajah duka dari sang isteri, di sebelahnya ada 2 orang anak

kecil, putera puterinya yang berdoa dengan khusuk dan nampak ada titisan

air mata di pipi mereka.


Kata Malaikat, Aku akan memberitahukanmu, kenapa Tuhan rindu memberikanmu

kesempatan kedua? Itu kerana doa isterimu yang tidak putus-putus berharap

akan kesembuhanmu.


Kembali terlihat dimana si isteri sedang berdoa jam 2:00 subuh, Tuhan, aku

tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku

tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur

dalam kerjanya, dan kalaupun dia memberikan sumbangan, itu hanya untuk

popularity dan menaikkan namanya saja untuk menutupi perbuatannya yang

tidak benar dihadapanMu. Tapi Tuhan, tolong pandang anak-anak yang telah

Engkau berikan pada kami, mereka masih memerlukan seorang ayah. Hambamu

ini tidak mampu membesarkan mereka seorang diri.


Dan setelah itu isterinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin

deras mengalir di pipinya yang kelihatan cengkung karena kurang rehat.


Melihat peristiwa itu, tampa terasa, air mata mengalir di pipi pengarah

ini. Timbul penyesalan bahwa selama ini bahawa dia bukanlah suami yang

baik. Dan bukan ayah yang menjadi contoh bagi anak-anaknya. Malam ini dia

baru menyadari betapa besar cinta isteri dan anak-anak padanya.


Waktu terus berlalu, waktu yang dia miliki hanya 10 minit lagi, melihat

waktu yang makin sempit semakin menangislah si pengarah ini,penyesalan

yang luar biasa. Tapi waktunya sudah terlambat ! Tidak mungkin dalam waktu

10 minit ada yang berdoa 47 orang!


Dengan sedihnya dia bertanya, Apakah diantara pekerjaku, kaum kerabatku,

teman kerja ku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?


Jawab si Malaikat, Ada beberapa yang berdoa buatmu.Tapi mereka tidak

ikhlas. Bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini. Itu

semua karena selama ini kamu mementingkan diri, sombong, mengainaya

pekerja, kejam, ego dan bukanlah pihak atasan yang baik. Bahkan kau

sanggup memecat pekerja yang tidak bersalah dan yang tidak setimpal dengan

kesalahannya. Si pengarah tertunduk lemah, dan pasrah kalau malam ini

adalah malam yang terakhir buat dia. Tapi dia minta waktu sesaat untuk

melihat anak dan si isteri yang setia menjaganya sepanjang malam.


Air matanya tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur di

kerusi hospital dan si isteri yang kelihatan lelah juga tertidur di kerusi

sambil memangku si bongsu.


Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata,

Anakku, Tuhan melihat air matamu dan penyesalanmu!! Kau tidak jadi

meninggal,karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00.


Dengan hairan dan tidak percaya, si pengarah bertanya siapakah yang 47

orang itu. Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang

pernah dia kunjungi bulan lalu.


Bukankah itu Pusat Asuhan Anak Yatim? kata si pengarah perlahan. Benar

anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu,

walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari populariti saja dan

untuk menarik perhatian kerajaan dan pelawat luar negeri.


Pagi tadi , salah seorang anak pusat asuhan tersebut membaca di surat

khabar bahawa seorang pengarah terkena stroke dan sudah 7 hari di ICU.

Setelah melihat gambar di surat khabar dan yakin kalau orang yang sedang

koma adalah kamu, orang yang pernah menolong mereka dan akhirnya anak-anak

yatim pusat asuhan sepakat berdoa buat kesembuhanmu.


Doa sangat besar kuasanya. Kita malas. Tidak ada waktu. Beban untuk berdoa

bagi orang lain. Ketika kita mengingat seorang sahabat lama/keluarga, kita

fikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia.

Mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan memerlukan doa

dari orang-orang yang mengasihi dia.


Disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru

dan kita boleh melihat kemuliaan Tuhan dari peristiwa yang terjadi.

Hindarilah perbuatan menyakiti orang lain... Sebaliknya perbanyaklah

berdoa buat orang lain.


Kerana pahlawan sejati, bukan dilihat dari kekuatan fizikal dan

hartanya,tapi dari kekuatan hatinya. Katakan ini dengan perlahan, 'Ya

TUHAN saya mencintai-MU dan memerlukan- MU, datang dan terangilah hati

kami sekarang...!!!'

No comments: